Tweet

Kamis, 26 Januari 2012

Ikan Sungai Kalimantan

Berikut ini adalah macam-macam ikan yang banyak hidup di perairan sungai di kalimantan..beberapa diantaranya bahkan dijadikan makanan khas masyarakat kalimantan...
1. Ikan Pepuyu
Ini dia primadonanya, Ikan Papuyu atau bisa juga disebut ikan Betok atau ikan Bethik (jawa). Harga ikan ini paling mahal daripada ikan lain, bahkan disaat langka harga per-kilo nya diatas harga daging sapi. Bentuknya tidak terlalu besar, memiliki duri yang sangat tajam dibagian atas dan bawah, dan tutup insang yang tak kalah tajamnya membuat ikan ini terkesan "galak". Pepuyu sanggup bertahan dan bergerak di darat menggunakan siripnya, bahkan kecepatan berjalanya didarat lebih cepat dari ikan Gabus atau Haruan. Rasa ikan yang gurih dan kremes ketika digoreng adalah alasan mengapa ikan ini diidolakan masyarakat Kalimantan. 
2. Ikan Haruan

Tak kalah pamornya, ikan Haruan atau bisa juga disebut ikan gabus, adalah ikan liar yg hidup di sungai/rawa di Kalimantan. Ikan ini memiliki banyak julukan, diantaranya bayong, licingan (Banyumas), kuthuk (Jawa), bogo (Sunda), kocolan (Betawi), Snakehead (Inggris). Haruan dapat tumbuh dgn liar hingga mencapai 1 meter, berkepala gepeng dan lonjong mirip ular (sehingga dinamai Snakehead). Mulut besar, bersisik, dan bentuk tubuh yang bulat memanjang, seperti rudal. Ikan ini memangsa aneka ikan kecil-kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain termasuk berudu dan kodok. Jika sungai, rawa atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair. Oleh sebab itu ikan ini acap kali ditemui ‘berjalan’ di daratan, khususnya di malam hari di musim kemarau, mencari tempat lain yang masih berair. Fenomena ini adalah karena gabus memiliki kemampuan bernapas langsung dari udara, dengan menggunakan semacam organ labirin (seperti pada ikan lele dan pepuyu ) namun lebih primitif. Diketahui bahwa ikan ini sangat kaya akan Albumin, salah satu jenis protein penting. Albumin diperlukan tubuh manusia setiap hari, terutama dalam proses penyembuhan luka-luka. Pemberian daging ikan gabus atau ekstrak proteinnya telah dicobakan untuk meningkatkan kadar albumin dalam darah dan membantu penyembuhan beberapa penyakit. Rasanya yang unik adalah alasan mengapa ikan ini dijadikan maskot untuk masakan khas Kalimantan Selatan seperti nasi kuning dan bakaran.


3. Ikan Patin
Ikan patin merupakan  spesies ikan air tawar jenis meserba yang mendiami kawasan-kawasan sungai dan rawa rawa, berbadan panjang berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Patin banyak dibudidayakan sebagai komoditi yang berprospek cerah, karena memiliki nilai ekonomi yang bagus. Bentuknya bungkuk, memiliki sirip seperti ikan hiu, dan memiliki kumis yang fungsinya sebagai alat peraba. Patin mengandung banyak sekali lemak ikan dan protein. Patin asam manis dan Patin bakar adalah menu istimewa masyarakat kalimantan.

4. Ikan Saluang
Kecil dan gurih, itulah julukan yang tepat buat ikan ini. Ikan Seluang atau ikan wader pari (wader sawah, Jawa) adalah ikan yang banyak dijumpai di perairan air tawar Kalimantan. Bentuknya sedikit pipih memanjang, dan ukuran tubuh kecil sebesar jari kelingking. Ikan ini bergerak dalam kumpulan, berwarna perak, dan kebiasaanya "menari" didasar air sehingga memantulkan cahaya matahari dengan sisiknya ketika siang hari. Ikan ini dapat berkembang biak dengan mudah di perairan yang mengalir. Ukuranya yg kecil dan pipih membuat ikan ini sangat gurih ketika digoreng dan bahkan dijadikan oleh-oleh khas jika berkunjung ke Kalimantan.

5. Ikan Sapat
Sepat Biasa
Sepat Siam / Sepat Rawa 

Ikan Sapat atau Sepat, adalah ikan air tawar yang banyak di jumpai di rawa-rawa, danau, sungai dan parit-parit yang berair tenang; terutama yang banyak ditumbuhi tumbuhan air. Ikan ini memiliki banyak varian, dan yang paling sering dijumpai ada 2 jenis, yaitu Sepat Biasa yang berkuran kecil, dan Sepat Siam atau Sepat Rawa yang ukuranya lebih besar dari Sepat biasa. Ikan Sepat adalah sejenis ikan anggota suku Gurami (Osphronemidae). Ikan ini merupakan ikan konsumsi yang disukai orang, meski umunya hanya bernilai lokal. Bentuknya pipih/gepeng, bermulut kecil dan bersisik sangat cocok untuk dijadikan ikan asinan yang gurih ataupun digoreng biasa.  

6. Ikan Belida
Ikan belida atau bsa juga disebut juga ikan lopis, pipih (Banjar), Belido (Sumatra) merupakan jenis ikan sungai yang tergolong dalam suku Notopteridae (ikan berpunggung pisau). Jenis ini dapat ditemui di Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Semenanjung Malaya. Ikan ini merupakan bahan baku untuk sejenis kerupuk khas dari Palembang yang dikenal sebagai Kemplang/Amplang. Ikan ini dulunya juga dipakai untuk pembuatan Pempek namun sekarang diganti dengan Tenggiri. Tampilannya yang unik juga membuatnya dipelihara di akuarium sebagai ikan hias. Daging ikan belida termasuk enak, sehingga di kalangan masyarakat Sumatera dan Kalimantan dagingnya memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Namun karena populasinya yg mulai punah, membuat ikan ini jarang lagi ditemui.

7. Ikan Lais
Ikan Lais, adalah ikan yang paling sering dijumpai di parairan dan sungai Kalimantan. Bentuk badannya panjang dan agak pipih, mulutnya lebar menghadap ke arah atas,berkumis dan memiliki gigi yang tajam. Warna tubuh di bagian tengkuk serta permukaan kepala kecoklatan. Perut berwarna silver, sedangkan bagian punggung dan dada kehitaman. Hidup di sungai terutama daerah banjir dan bagian hilir di daerah pasang surut (muara). Tipikal Ikan ini sangat rakus, apapun yg bergerak disambarnya. Oleh karna itu sangatlah mudah untuk memancing ikan ini. Ikan ini tak kalah enaknya dibanding yang lain, namun karna populasinya yang banyak dan mudahnya untuk mendapatkan ikan ini, membuat ikan ini menjadi pilihan terakhir untuk dikonsumsi.
 sumber : http://sang-aruna.blogspot.com/

0 komentar:

Template Information

English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified