7:50:00 PM
lipanus
Berikut
ini adalah macam-macam ikan yang banyak hidup di perairan sungai di
kalimantan..beberapa diantaranya bahkan dijadikan makanan khas
masyarakat kalimantan...
1. Ikan Pepuyu
Ini
dia primadonanya, Ikan Papuyu atau bisa juga disebut ikan Betok atau
ikan Bethik (jawa). Harga ikan ini paling mahal daripada ikan lain,
bahkan disaat langka harga per-kilo nya diatas harga daging sapi.
Bentuknya tidak terlalu besar, memiliki duri yang sangat tajam dibagian
atas dan bawah, dan tutup insang yang tak kalah tajamnya membuat ikan
ini terkesan "galak". Pepuyu sanggup bertahan dan bergerak di darat
menggunakan siripnya, bahkan kecepatan berjalanya didarat lebih cepat
dari ikan Gabus atau Haruan. Rasa ikan yang gurih dan kremes ketika
digoreng adalah alasan mengapa ikan ini diidolakan masyarakat
Kalimantan.
2. Ikan Haruan
Tak
kalah pamornya, ikan Haruan atau bisa juga disebut ikan gabus, adalah
ikan liar yg hidup di sungai/rawa di Kalimantan. Ikan ini memiliki
banyak julukan, diantaranya bayong, licingan (Banyumas), kuthuk (Jawa), bogo (Sunda), kocolan (Betawi), Snakehead (Inggris).
Haruan dapat tumbuh dgn liar hingga mencapai 1 meter, berkepala gepeng
dan lonjong mirip ular (sehingga dinamai Snakehead). Mulut besar,
bersisik, dan bentuk tubuh yang bulat memanjang, seperti rudal. Ikan ini
memangsa aneka ikan kecil-kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain
termasuk berudu dan kodok. Jika sungai, rawa atau parit mengering, ikan
ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan
mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair. Oleh
sebab itu ikan ini acap kali ditemui ‘berjalan’ di daratan, khususnya
di malam hari di musim kemarau, mencari tempat lain yang masih berair.
Fenomena ini adalah karena gabus memiliki kemampuan bernapas langsung
dari udara, dengan menggunakan semacam organ labirin (seperti pada ikan
lele dan pepuyu ) namun lebih primitif. Diketahui bahwa ikan ini sangat
kaya akan Albumin, salah satu jenis protein penting. Albumin
diperlukan tubuh manusia setiap hari, terutama dalam proses penyembuhan
luka-luka. Pemberian daging ikan gabus atau ekstrak proteinnya telah
dicobakan untuk meningkatkan kadar albumin dalam darah dan membantu
penyembuhan beberapa penyakit. Rasanya yang unik adalah alasan mengapa
ikan ini dijadikan maskot untuk masakan khas Kalimantan Selatan seperti
nasi kuning dan bakaran.
3. Ikan Patin
Ikan patin
merupakan spesies ikan air tawar jenis meserba yang mendiami
kawasan-kawasan sungai dan rawa rawa, berbadan panjang berwarna putih
perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Patin banyak dibudidayakan
sebagai komoditi yang berprospek cerah, karena memiliki nilai ekonomi
yang bagus. Bentuknya bungkuk, memiliki sirip seperti ikan hiu, dan
memiliki kumis yang fungsinya sebagai alat peraba. Patin mengandung
banyak sekali lemak ikan dan protein. Patin asam manis dan Patin bakar
adalah menu istimewa masyarakat kalimantan.
4. Ikan Saluang
Kecil
dan gurih, itulah julukan yang tepat buat ikan ini. Ikan Seluang atau
ikan wader pari (wader sawah, Jawa) adalah ikan yang banyak dijumpai di
perairan air tawar Kalimantan. Bentuknya sedikit pipih memanjang, dan
ukuran tubuh kecil sebesar jari kelingking. Ikan ini bergerak dalam
kumpulan, berwarna perak, dan kebiasaanya "menari" didasar air sehingga
memantulkan cahaya matahari dengan sisiknya ketika siang hari. Ikan ini
dapat berkembang biak dengan mudah di perairan yang mengalir. Ukuranya
yg kecil dan pipih membuat ikan ini sangat gurih ketika digoreng dan
bahkan dijadikan oleh-oleh khas jika berkunjung ke Kalimantan.
5. Ikan Sapat
Sepat Biasa
Sepat Siam / Sepat Rawa
Ikan
Sapat atau Sepat, adalah ikan air tawar yang banyak di jumpai di
rawa-rawa, danau, sungai dan parit-parit yang berair tenang; terutama
yang banyak ditumbuhi tumbuhan air. Ikan ini memiliki banyak varian, dan
yang paling sering dijumpai ada 2 jenis, yaitu Sepat Biasa yang
berkuran kecil, dan Sepat Siam atau Sepat Rawa yang ukuranya lebih besar
dari Sepat biasa. Ikan Sepat adalah sejenis ikan anggota suku Gurami
(Osphronemidae). Ikan ini merupakan ikan konsumsi yang disukai orang,
meski umunya hanya bernilai lokal. Bentuknya pipih/gepeng, bermulut
kecil dan bersisik sangat cocok untuk dijadikan ikan asinan yang gurih
ataupun digoreng biasa.
6. Ikan Belida
Ikan
belida atau bsa juga disebut juga ikan lopis, pipih (Banjar), Belido
(Sumatra) merupakan jenis ikan sungai yang tergolong dalam suku
Notopteridae (ikan berpunggung pisau). Jenis ini dapat ditemui di
Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Semenanjung Malaya. Ikan ini merupakan
bahan baku untuk sejenis kerupuk khas dari Palembang yang dikenal
sebagai Kemplang/Amplang. Ikan ini dulunya juga dipakai untuk pembuatan
Pempek namun sekarang diganti dengan Tenggiri. Tampilannya yang unik
juga membuatnya dipelihara di akuarium sebagai ikan hias. Daging ikan
belida termasuk enak, sehingga di kalangan masyarakat Sumatera dan
Kalimantan dagingnya memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Namun
karena populasinya yg mulai punah, membuat ikan ini jarang lagi ditemui.
7. Ikan Lais
Ikan
Lais, adalah ikan yang paling sering dijumpai di parairan dan sungai
Kalimantan. Bentuk badannya panjang dan agak pipih, mulutnya lebar
menghadap ke arah atas,berkumis dan memiliki gigi yang tajam. Warna
tubuh di bagian tengkuk serta permukaan kepala kecoklatan. Perut
berwarna silver, sedangkan bagian punggung dan dada kehitaman. Hidup di
sungai terutama daerah banjir dan bagian hilir di daerah pasang surut
(muara). Tipikal Ikan ini sangat rakus, apapun yg bergerak disambarnya.
Oleh karna itu sangatlah mudah untuk memancing ikan ini. Ikan ini tak
kalah enaknya dibanding yang lain, namun karna populasinya yang banyak
dan mudahnya untuk mendapatkan ikan ini, membuat ikan ini menjadi
pilihan terakhir untuk dikonsumsi.
sumber : http://sang-aruna.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar