8:34:00 PM
lipanus
TARIAN ADAT DAYAK
BERDASARKAN WILAYAH PENYEBARANNYA DI KALIMANTAN BARAT
Masyarakat Dayak di Kalimantan Barat terbagi berdasarkan sub-sub ethnik
yang tersebar diseluruh kabupaten di Kalimantan Barat. Berdasarkan Ethno
Linguistik dan cirri cultural gerak tari Dayak di Kalimantan Barat
menjadi 5 besar yakni:
Kendayan / Kanayatn Grop : Dayak Bukit (ahe), Banyuke, Lara,
Darit, Belangin, Bakati” dll. Wilayah penyebarannya di Kabupaten
Pontianak, Kaabupaten Landak, Kabupaten Bengkayang, dan sekitarnya.
Ribunic / Jangkang Grop : Dayak Ribun, Pandu, Pompakng, Lintang,
Pangkodatn, Jangkang, Kembayan, Simpakng, dll. Wilayah penyebarannya di
Kabupaten Sanggau Kapuas,
Dayak Mali, Tobakng Benua sampai Balai Bekuak Kabupaten Ketapang dan sekitarnya.
Iban / Ibanic : Dayak Iban dan sub-sub kecil lainnya, Mualang,
Ketungau, Kantuk, Sebaruk, Banyur, Tabun, Bugau, Undup, Saribas, Desa,
Seberuang, dan sebagainya. Wilayah penyebarannya di Kabupaten Sambas
(perbatasan), Kabupaten Sanggau / malenggang dan sekitarnya (perbatasan)
Kabupaten Sekadau (Belitang Hilir, Tengah, Hulu) Kabupaten Sintang,
Kabupaten Kapuas Hulu, Serawak, Sabah dan Brunai Darusalam.
Tamanic Grop : Taman, Tamambaloh dan sub nya, Kalis, dan sebagainya. Wilayah penyebarannya di Kabupaten Kapuas Hulu.
Selain terbagi menurut ethno linguistik yang
terdata menurut jumlah besar groupnya, masih banyak lagi yang belum
teridentifikasikan, karena menyebar dan berpencar dan terbagi menjadi
suku yang kecil-kecil. Misalnya Dayak di Kabupaten Ketapang, daerah
Persaguan, Kendawangan, daerah Kayong, Sandai, daerah Krio, Aur kuning.
Daerah Manjau dsb.
Kemudian Dayak daerah Kabupaten Sambas, yaitu Dameo / Damea, Sungkung
daerah Sambas dan Kabupaten Bengkayang dan sebagainya. Kemudian daerah
Kabupaten Sekadau kearah Nanga Mahap dan Nanga Taman, Jawan, Jawai,
Benawas, Kematu dan lain-lain. Kemudian Kabupaten Melawi, yaitu: Linoh,
Nyangai, Ot Danum ( masuk kelompok kal-teng), Leboyan dsb. Kemudian
Kapuas Hulu diantaranya: Suhaid / suaid, Mentebah, Suruk, Punan, Bukat,
Kayan ( masuk kelompok kal-tim), Manday dan sebagainya.
Pembagian berdasarkan ethnolinguistik sangatlah menarik untuk di kaji
dan perkuat berdasarkan Observasi, analisa, dan study lapangan. Maka
berdasarkan grop terbesar masing-masing kelompok, tari Dayak di
Kalimantan Barat, terbagi sebagai berikut: Kelompok Kendayan / Kanayatn
grop, sampai kepada Jangkang grop, gerak tarinya mempunyai cirri yang
rancak atau keras, menghentak, kejang-kejang, stakato. Untuk Kabupaten
Sanggau Kapuas gerakan tersebut mulai timbul variasi, ada yang lembut
dan ada juga yang keras. Pengaruh tari dari wilayah Kendayan grup
Kabupaten Pontianak menyebar berdasarkan arah mata angin dalam radius
tertentu, sampai ke Sanggau Kapuas. Hal ini di karenakan Kelompok
kendayan /kanayatn (Bukir / ahe) mayoritas bermukim di Kabupaten
Pontianak, Landak, dekat dengan kota pantai ( Pontianak, Mempawah dsb
yang merupakan pintu masuk kedaerah pedalaman, hingga dapat menjadi
filter demikian juga dapat mengalkulturasikan gerak tari “nya” dan yang
mempengaruhinya. menyebabkan pengaruh penyerapan budaya yang secara
lansung menyentuh pada komunitasnya. Hal ini juga secara filosofis
dipengaruhi karaktaristik masyarakatnya yang keras ( karna berhadapan
dengan budaya urban ) hingga mempengaruhi cultur social di bidang
kesenian tarinya. Cirri stakato dan hentakan-hentakan lebih dominan pada
kaki dan tangan, terutama tumit (Kendayan grop), demikian juga iringan
musiknya mempunyai irama yang berdinamika, keras, tegas (walaupun
umumnya suku Dayak lebih mengambil objek tari yang terdapat pada alam).
Ibanik / grop, mulai dari kabupaten Sekadau, sampai ke kapuas hulu serta
kelompok Tamanik dan Dayak yang lainnya yang bermukim di daerah Kapuas
Hulu Kalimantan Barat, mempunyai cirri gerak yang lembut, tegas, lincah,
mempunyai gerak yang kontinyu (mengalir). Dominan cirri gerak tampak
pada pinggul, kaki melangkah menyilang, dan cirri gerak tangan banyak
menirukan gerak alam, burung-burung, cirri simetris (sebangun) dan gerak
asimetris (tidak sebangun) tidak terlalu mendominasi walaupun ada untuk
Dayak Kapuas Hulu. Sedangkan instrumen musiknya variatif baik musik
tetabuhan maupun musik sapek. Tidak sekeras, dan stakato seperti wilayah
Kabupaten Pontianak sampai ke Kabupaten Sanggau. Ciri-ciri gerak tari
kelompok Ibanic Grop, mulai dari Kabupaten Sekadau sampai Kapuas Hulu
tidak banyak mengalkulturasi atau tersentuh gerak tari luar (urban),
karena ketika pendatang yang membawa kesenian luar tiba, mereka
terfilter dan tertranspormasi diwilayah yang disinggahi pertama, baru
kemudian menyebar ke daerah lainnya demikian juga cirri gerak kelompok
Kapuas Hulu lainnya, kecuali Dayak Suaid ( terpengaruh gradasi budaya
karena pengaruh masuknya agama kristiani di masa lalunya) Untuk suku
Dayak Kayan dengan sub nya gerak tarinya lebih halus lagi dan lembut
sesuai dengan iringan musik sapeknya, demikian juga yang bermukim di
Serawak maupun Kalimantan Timur, dan suku serumpunnya yakni Dayak Kenyah
sumber:http://cqcell.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar